• No products in the cart.
View Cart
Subtotal: Rp 0

PC DMI Jatiasih Gelar Halal bi Halal, Laporkan Perolehan Donasi Rp400 Juta untuk Palestina

DMIJATIASIH | Jatiasih–Dalam suasana penuh kehangatan Syawal 1446 H, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Jatiasih menyelenggarakan acara Halal bi Halal yang berlangsung di aula Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Acara yang mengangkat semangat kebersamaan dan kepedulian ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Camat Jatiasih Ashari ST, MM, Kepala KUA Jatiasih Sulhan Anshori P, S.H.I., Ketua PD DMI Kota Bekasi Dr. H. Jaja Jaelani, MM, Ketua PC DMI Jatiasih Ustadz H. Dimyati Uje, SPd.

Kegiatan yang mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kecamatan ini menghadirkan Syekh Mahmud Umar Ameer dari Yayasan Al-Aqsha Baitul Qur’an sebagai penceramah utama. Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan pesan kasih sayang dari umat Islam di Gaza untuk Indonesia. Dengan nada penuh haru, ia mengatakan, “Palestina bukan hanya milik umat Islam, Masjid Al-Aqsha bukan hanya milik Palestina tapi milik umat Muslim di dunia.”

Syekh Mahmud menjelaskan, kondisi saat ini 90 persen masjid, sekolah, hingga rumah sakit di Gaza hancur. “Saat ini, kami hanya bisa menyerahkan segalanya kepada Allah,” ujar Syekh Mahmud.

Acara ini menjadi bukti bahwa masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah semata, tapi juga pusat gerakan sosial dan solidaritas global. Donasi yang berhasil dikumpulkan selama safari dakwah DMI Jatiasih menegaskan bahwa umat Islam Indonesia, khususnya di Jatiasih, memiliki komitmen kuat terhadap perjuangan rakyat Palestina.

“Indonesia belum pernah berhenti membela Masjid Al-Aqsha. Atas nama warga Gaza, kami ucapkan terima kasih kepada DMI Jatiasih dan seluruh masyarakat Jatiasih,” ucap Syekh Mahmud penuh haru.

Sinergi Pemerintah, Ulama, dan Masyarakat untuk Keumatan

Ketua PC DMI Jatiasih, H. Dimyati Uje, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan penuh Camat Jatiasih yang telah memfasilitasi acara ini.

“Atas nama DMI Jatiasih, kami mengucapkan mohon maaf lahir dan batin, terutama kepada para DKM yang telah direpotkan selama safari dakwah Ramadhan kemarin. Dari target 30 masjid, ternyata antusiasme umat begitu tinggi hingga bertambah menjadi 34 masjid,” jelas Dimyati.

Tak hanya itu, hasil dari rangkaian safari Ramadhan ini berhasil menghimpun dana sebesar Rp400 juta lebih yang disalurkan untuk dapur umum di warga Gaza selama Ramadhan. Piagam penghargaan dari Yayasan Al-Aqsha Baitul Qur’an juga diberikan kepada DKM sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka.

“Kami berharap momen Syawal ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tapi juga semangat untuk meningkatkan amal dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Kemenangan sejati bukan hanya saat Idul Fitri, tapi juga saat kita istiqomah beribadah di 11 bulan berikutnya,” tambahnya.

Kolaborasi DMI dan KUA Dorong Inovasi Layanan Keagamaan

Kepala KUA Jatiasih, Sulhan Anshori, S.H.I., turut mengapresiasi peran aktif DMI dalam mendukung program keagamaan di wilayahnya.

“Saya merasa bangga mendapat amanah ini dan berterima kasih atas sinergi antara DMI dan KUA. Ke depan, kita akan terus kolaborasi, misalnya melalui program Masjid Ramah Pemudik yang kemarin berjalan baik. Selanjutnya, akan kita tingkatkan untuk menyambut arus balik,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan semacam ini tidak hanya mempererat ukhuwah, tetapi juga memberi kontribusi signifikan dalam pembangunan keagamaan masyarakat Jatiasih.

 

Pemkot Bekasi Siap Gelar Halal Bihalal Serentak

Camat Jatiasih, Ashari, ST, MM, menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bekasi menangkap pentingnya kegiatan Halal bi halal sebagai momentum kebersamaan dan refleksi sosial. Oleh sebab itu, Pemkot berencana mengadakan halal bi halal secara serentak di masa mendatang agar lebih efektif dan efisien.

Namun, ia juga menyoroti kondisi ekonomi nasional yang tengah tidak stabil akibat dampak perang dagang antara AS dan Cina, serta kebijakan ekonomi global. Bahkan, ia menyebut adanya gelombang PHK hingga 18 ribu pekerja, yang turut memengaruhi kehidupan masyarakat Bekasi.

“Tahun 2024, kepatuhan pajak PBB di Jatiasih anjlok ke peringkat 11 dari 12 kecamatan. Padahal di tahun sebelumnya, kita berada di posisi ke-3. Saya berharap DMI bisa ikut mewarnai edukasi kepatuhan pajak kepada umat,” ujarnya.

Ashari juga menyinggung bencana banjir yang terjadi sebelumnya di Jatiasih, dengan kerugian yang ditaksir mencapai Rp80 miliar. Ia menekankan pentingnya peran DMI sebagai rumah kegiatan masyarakat dalam menciptakan kondisi sosial yang kondusif.

Ketua PD DMI Kota Bekasi Ajak Masjid Jadi Sentra Pendidikan Generasi

Dalam sambutannya, Dr. H. Jaja Jaelani, MM, Ketua PD DMI Kota Bekasi menyampaikan beberapa poin strategis untuk pengembangan masjid di masa depan.

“Di Kota Bekasi ada sekitar 1.200 masjid, belum termasuk mushola. Tapi jangan sampai hanya ramai dibangun, tapi kosong dari jamaah. Jangan marahi anak-anak yang ramai di masjid, justru mereka harus dibina agar cinta masjid sejak kecil,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan keprihatinan terkait perubahan pola hidup masyarakat yang mulai bergeser dari agamis ke arah liberal. Untuk itu, masjid harus menjadi benteng moral dan spiritual.

Selain itu, DMI Kota Bekasi berencana mengadakan pelatihan perbaikan AC masjid bagi para DKM, agar rumah ibadah tetap nyaman dan representatif. Ia juga mengingatkan bahwa masa kepengurusannya akan berakhir Agustus mendatang, dan mengajak seluruh elemen untuk terus menjaga ukhuwah dan estafet perjuangan.

Menyatukan Langkah dari Masjid

Dari kegiatan Halal Bihalal ini, terlihat jelas bahwa masjid bukan sekadar tempat ibadah, tapi juga sebagai pusat kegiatan umat yang mampu menjawab tantangan zaman. Dari kepatuhan pajak, bantuan kemanusiaan, hingga penguatan generasi muda, semua berakar dari semangat ukhuwah dan kepedulian.

Melalui kolaborasi antara DMI, KUA, dan pemerintah, harapannya masjid-masjid di Jatiasih bisa terus menjadi poros kebaikan yang mewarnai kehidupan masyarakat, baik dalam suka maupun duka.[fathur]

Previous Post

PR DMI Jatirasa Buka Donasi untuk Korban Banjir

Scroll to top