PC DMI Jatiasih dan MT Al-Ahbab Gelar Halal bi Halal

DMI | Jatiasih–Masih dalam suasana Idul Fitri 1445H, Pimpinan Cabang DMI Jatiasih bersama Majelis Taklim Al-Ahbab menyelenggarakan halal bi halal di Aula Masjid Al-Muaz Azazid pada Jumat (10/5/2024).

Hadir Ketua Umum PC DMI Jatiasih Ustadz Uje Dimyati, SP.d, Drs. KH. Muhammad Zaini Isma’il Majelis Mustasyar DMI Jatiasih, Ustadz H Abdullah Syafii, M.Ag Penyukuh KUA Jatiasih dan Ustadz H Nanang Firmansyah pemateri Moderasi Beragama.

Ustadz Dimyati dalam sambutan singkatnya mengatakan, Majelis Taklim Al-Ahbab ini memiliki program untuk memakmurkan masjid-masjid di wilayah Jatiasih. “Setiap dua pekan sekali, malam Rabu kami membahas tentang memakmurkan masjid di wilayah Jatiasih,” ungkap ustadz yang juga pendiri MT Al-Ahbab ini.

Ustadz Dimyati Uje menyampaikan sambutan

Saat ini, jumlah masjid di wilayah kecamatan Jatiasih ada 131 masjid dan 112 mushola, bersama DMI Kecamatan Jatiasih, kita terus berupaya agar masjid-masjid yang ada di wilayah ini Makmur dan damai.

“Saya meyakini bahwa keberadaan DMI ikut menyumbangkan membangun negara kesatuan republikan Indonesia ini. Jika masjidnya makmur maka akan tercipta suasana kondusif di Masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu Ustadz H Abdullah Syafii, M.Ag menjelaskan bahwa silaturahim bagi umat Islam, wajib hukumnya untuk menyambung silaturahim. Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan hubungan silaturahim.

Ustadz Syafii menambahkan, Indonesia ini majemuk yang terdiri dari 1340 suku, 6 agama, 718 bahasa itu luar biasa. “Para pendiri bangsa mendoktrin dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Kalau ulama doktrinnya dengan ukhuwah,” ujarnya.

Ada emapt jenis ukhuwah dalam Islam, ukhuwah basyariyah yang diikat karena kemanusiaan. Ukhuwah islamiyah yang diikat persaudaraan karena agama, ukhuwah wathaniyah yang diikat sebangsa dan setanah air dan terakhir ukhuwah nasabiayah yang diikat karena keturunannya.

Dalam beragama, kita harus mengedepankan sikap inklusif terhadap perbedaan yang ada di Masyarakat. Sebab perbedaan itu sebuah keniscayaan, namun bagaimana menyikapi perbedaan itu yang utama, sehingga tetap terjalin ukhuwah meski dalam perbedaan.

Acara ini juga dihadiri para ibu-ibu dari Badan Koordinasi Majelis Ta’lim Masjid (BKMM) Kecamatan Jatiasih yang diketuai Ustadzah Sri Yuningsih, salah satu badan otonom Dewan Masjid Indonesia (DMI). []

 

Previous Post

Ketua PC DMI Jatiasih jadi Pemandu Bimbingan Manasik Haji

Next Post

80 Peserta Ikuti Pelatihan JULEHA PC DMI Jatiasih di Masjid At-Taqwa Angkasa Puri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top