DMI | Jatiasih–Pimpinan Cabang Dewan Masjid Indonesia (PC-DMI) dan Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid (BKMM) Kecamatan Jatiasih menyelenggarakan musyawarah bersama Pimpinan Ranting DMI enam kelurahan untuk mengkosolidasikan program-program DMI selama delapan bulan ke depan, tepatnya program bulan Mei hingga Desember 2023. Acara konsolidasi ini diselenggarakan di Kantor KUA Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi pada Jumat 5 Mei 2023 sore.
Dalam paparannya, Ketua PC DMI Jatiasih Ustadz H. Dimyati Uje mengatakan, pihaknya merasa bersyukur karena beberapa program DMI Jatiasih berjalan dengan lancar. Salah satunya, program Shubuh keliling dan Tarawih Keliling di bulan Ramadhan berjalan dengan lancar, bahkan DMI Jatiasih mendapatkan penghargaan dari Camat Kecamatan Jatiasih, Ashari, ST. MM.
Setelah program di bulan Ramadhan, selanjutnya adalah program halal bi halal dan santunan anak yatim piatu yang diselenggarakan PC DMI Jatiasih di kediaman Ketua PD DMI Kota Bekasi, Dr. KH. Jaja Jaelani. Acara halal bi halal diikuti oleh pengurus cabang dan ranting DMI se Kecamatan Jatiasih. Bahkan Camat Kecamatan Jatiasih, Ashari, ST. MM juga hadir.
“Konsolidasi hari ini merupakan tindak lanjut dari pembahasan di halal bi halal, terkait dengan program kerja DMI Jatiasih ke depan, terutama selama tahun 2023,” ungkapnya.
Dalam konsolidasi terbatas ini, PC DMI Jatiasih membahas tiga agenda, yaitu pembahasan program kerja kegiatan bulan Mei hingga Desember 2023, pembahasan anggaran kegiatan dan sarana prasarana dan penandatanganan pengesahan proposal kegiatan dan sarana prasarana.
“Kami mengajak ‘mimpi’ para pengurus DMI, baik cabang maupun ranting untuk menjadikan organisasi ini berjalan dengan baik, dengan didukung pendanaan yang baik pula, agar roda organisasi ini manfaatnya lebih besar lagi di seluruh Kecamatan Jatiasih,” ujarnya.
Karena itu, tambah Ustadz Uje, kami berikan proposal yang berisi agenda kegiatan dan dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program tersebut. Selain itu, anggaran untuk sarana dan prasarana agar mesin organisasi bisa berjalan dengan baik.
“Proposal merupakan senjata untuk mencari dana, dengan dasar AD/ART yang sudah ada. Karena AD/ART itu merupakan ruh sebuah organisasi. Meski kita sebagian kita belum baca maupun belum memahami AD/ART,” jelasnya.
Ustadz Uje berharap, setelah dibahas proposal yang ada, lalu kita akan bergerak untuk mencari para dermawan untuk mensupport program DMI Jatiasih. “Saya yakin, kita bisa melakukannya, apalagi semua ini program yang positif untuk umat. Insyallah bisa,” yakinnya.
Ustadz Uje juga menambahkan, dengan adanya kegiatan di setiap ranting, secara tidak langsung akan terjalin komunikasi dan silaturahim antar cabang dan ranting, karena ada pertemuan pembahasan dan evaluasi. “Seiring sejalan dengan program, ini menjadi media untuk bisa saling mengenal antarpengurus ranting dan cabang, antar DKM,” tuturnya. [fathur]